MAKALAH
MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
“ANALISIS
PROSES SUMBER DAYA MANUSIA PT. BIO FARMA”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
:
NAMA
: ADELIA ANJANI. S
NPM
: 1620200095
DOSEN
PEMBIMBING : CHARISMA AYU PRAMUDITHA,M.HRM
MANAJEMEN
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI MULTI DATA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga saya dapat merampungkan penyusunan makalah tentang Proses
Sumber Daya Manusia PT Bio Farma. Saya menyadari dalam makalah ini
masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan
kemampuan yang saya miliki. Namun berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari
berbagai pihak makalah ini dapat diselesaikan. Untuk itu, saya ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen Pembimbing. Saya
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurnanya. Untuk
itu, saya dengan terbuka mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih
luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
.
Palembang, September 2017
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN………...………………………………………………….
1.1
LATAR BELAKANG………………………………...……..........……..……4
1.2
RUMUSAN MASALAH …………………….............................……………4
1.3
TUJUAN MASALAH…………………..……………………….……………4
BAB 2
PEMBAHASAN……………………………………………………………....
2.1
PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA……………....………..………5
2.2
SEJARAH DAN PENGEMBANGAN……………..............…………………7
2.3
PROSES SUMBER DAYA MANUSIA…………..........………………….…11
2.4
RECRUITMENT PEKERJA………………………………..........…….…….14
2.5
ANALISIS SWOT…………………………………………...………………..17
2.6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA………………………………......……18
BAB 3
PENUTUP……………………………………………………………….…..…
3.1
KESIMPULAN……………………………….................……………………..20
3.2
SARAN…………………………………………...…........……………………20
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………....………21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik
Negara) yang kepemilikan sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. PT Bio
Farma (Persero) sebagai satu-satunya produsen vaksin untuk manusia di Indonesia
yang selama ini telah mendedikasikan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk
memproduksi vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk mendukung
program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang
memiliki kualitas derajat kesehatan yang lebih baik.
Bidang usaha utama PT Bio Farma (Persero) adalah memproduksi
vaksin dan antisera yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat yang didukung
oleh penelitian dan pengembangan, pemasaran dan distribusi serta usaha
pelayanan jasa pemeriksaan laboratorium kesehatan dan imunisasi sehingga
mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan. Melalui
makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang perusahaan milik negara yaitu
PT. Bio Farma. PT Bio Farma (Persero) berdiri sejak 120 tahun yang lalu,
dimana pada tahun1890–1894 merupakan tanggal dikeluarkannya Surat Keputusan
Hindia Belanda,tepatnya pada tanggal 6 Agustus 1890 tentang pendirian Parc
Vaccinogene atau Landskoepok Inrichting di rumah sakit tentara Weltevreden Batavia, yang merupakan
tonggak sejarah awal berdirinya perusahaan vaksin dan sera di Indonesia. Lembaga
ini kemudian berubah menjadi Parc
Vaccinogene Instituut Pasteur seiring
berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kegiatan produksi, pada tahun 1895–1901.
1.2
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian
MSDM?
2. Bagaimana sejarah dan
perkembangan PT. Bio Farma?
3. Bagaimana proses Sumber
Daya Manusia PT. Bio Farma?
1.3
Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa
dapat memahami dan mengetahui profil usaha PT. Bio Farma dan perkembangannya.
2.
Tujuan Khusus
a.
Agar Mahasiswa mampu mengetahui tentang pengertian MSDM.
b.
Agar mahasiswa mampu mengetahui sejarah PT. Bio Farma.
c.
Agar mahasiswa mampu mengetahui tentang proses Sumber Daya Manusia PT. Bio
Farma.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
MSDM
Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen
sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource
department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu
prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau
perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut
desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan,
pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan
ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua
keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya
manusianya. Adapun fungsi-fungsi MSDM adalah :
1. Perencanaan
Perencanaan
adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara
matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Rekrutmen
Menurut
Schermerhorn, 1997 Rekrutmen (Recruitment) adalah proses penarikan sekelompok
kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa
peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan
keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.
- Seleksi
Seleksi
tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian
banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah
menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum
vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara
pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan.
Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test
tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
- Orientasi,
Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan
(training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian,
konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenga
kera.(Simamora:2006:273). Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun
2003. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin,
sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai
dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan. Pengembangan
(development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab
yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau
instansi pendidikan, Menurut
(Hani Handoko:2001:104) pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda.
Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagal
ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Yaitu
latihan rnenyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan sekarang. Sedangkan pengembangan (Developrnent) mempunyai
ruang lingkup Iebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.
- Evalauasi
Kinerja
Evaluasi
sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu perencanaan,
pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan pengendalian.
Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi, sulit untuk dipisahkan.
Penyusunan sistem dalam organisasi dan pembagian tugas, fungsi serta pembagian
peran pihak-pihak dalam organisasi, adakalanya tidak perlu dipisah-pisah secara
nyata. Fungsi manajemen puncak misalnya, meliputi semua fungsi dari perencanaan
sampai pengendalian. Oleh karena itu, evaluasi sering dilakukan oleh pimpinan
organisasi dalam suatu rapat kerja, rapat pimpinan, atau temu muka, baik secara
reguler maupun dalam menghadapi kejadian- kejadian khusus lainnya. Sebagai bagian
dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri. Fungsi-fungsi
seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya dengan fungsi
evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai fungsi di dalam fungsi-fungsi
manajemen, evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak mengulangi kesalahan
yang sama setiap kali.
- Kompensasi
Pemberian
balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada
karyawan sebagai imbal jasa( output) yang diberikannya kepada perusahaan.
Prinsip Kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab.
- Pengintegrasian
Kegiatan
untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga
tercipta kerjasama yang serasi da saling menguntungkan.
- Pemeliharaan
Kegiatan
untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan
agar tercipta kerjasama yang panjang.
- Pemberhentian
Pemutusan
hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha.
Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan
hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
2.2
Sejarah dan Perkembangan PT. Bio Farma
Perjalanan panjang Bio Farma hingga kini telah
bertransformasi menjadi produsen vaksin dan antisera kelas dunia bermula ketika
pemerintah kolonial Hindia Belanda mendirikan “Parc-vaccinogène” (Lembaga
Pengembangan Vaksin Negara) pada tanggal 6 Agustus 1890. Lembaga tersebut
menempati sebuah gedung di daerah Weltevreden – Batavia, yang kini menjadi
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta. Sejak awal
berdiri, Parc-vaccinogène fokus pada berbagai penelitian untuk memberantas
penyakit menular hingga akhirnya Parc-vaccinogène menjalin kerja sama dengan
Institut Pasteur untuk melakukan penelitian mengenai mikrobiologi, sehingga
lembaga ini berubah nama menjadi Parc-vaccinogène en Instituut Pasteur. Sejalan
dengan perkembangan jaman, perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan
nama dan badan hukum hingga pada tahun 1997 berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 1 tahun 1997 perusahaan berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
yang sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan
nama PT Bio Farma (Persero). Akta
pendirian dan Anggaran Dasar atas perubahan bentuk Perusahaan tersebut telah
diaktakan dengan Akta Notaris Muhani Salim SH., No. 1 tanggal 3 Februari 1997,
dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C2-1423HT.01.01. tanggal 5 Maret 1998 tentang Pengesahan Akta
Pendirian Perusahaan dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
tanggal 16 Juli 2002 No. 57 Tambahan No. 6884. Anggaran
Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir
berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 14 Agustus 2009 No. 65 Tambahan No. 21702. Susunan
Direksi terakhir telah dimuat dalam Akta No. 45 tanggal 30 Oktober
2009 tentang Pernyataan Keputusan Menteri Negara BUMN selaku Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan (Persero) yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi,
SH., dan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan
Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.10-19828 tanggal
9 November 2009, dan perubahan modal disetor yang telah dimuat dalam Akta No.
26 tanggal 18 Juli 2012 tentang Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Perusahaan Perseroan (Persero) yang telah disahkan oleh Notaris Fathiah Helmi,
SH. Sampai hari ini, Bio Farma telah memainkan peran signifikan dalam
sejarah pengembangan vaksin dan serum. Sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang memproduksi vaksin dan antisera. Kiprah Bio Farma telah
diakui di tingkat global. Sejak tahun 1997, Bio Farma merupakan salah satu dari
sekitar 29 produsen vaksin/22 negara di dunia yang telah mendapatkan
Prakualifikasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization)
sehingga dipercaya untuk memenuhi kebutuhan vaksin di lebih dari 130 negara. Bekerja
sama dengan jaringan internasional berskala global, lembaga penelitian,
organisasi profesional tingkat regional dan juga perusahaan multinasional, Bio
Farma ikut aktif mengupayakan kesehatan masyarakat dunia, baik secara langsung
dengan menyediakan vaksin, transfer teknologi, perusahaan dan pemerintahan yang
menghasilkan kebijakan kesehatan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Saat
ini, kegiatan operasional Bio Farma berpusat di Jalan Pasteur No. 28 Bandung,
dengan lahan seluas 91.058 m2 yang digunakan untuk fasilitas produksi,
penelitian dan pengembangan, pemasaran, serta administrasi. selain itu,
perusahaan memiliki fasilitas penunjang di Cisarua, Lembang, Kabupaten Bandung
Barat, di atas lahan seluas 282.441 m2 yang digunakan untuk pengembangbiakan
dan pemeliharaan hewan laboratorium. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan
di Gedung Pakarti Centre, Jl. Tanah Abang III No. 23-27, Jakarta.
Jejak Langkah
1. 6 Agustus 1890
Bio
Farma berdiri dengan nama “Parc Vaccinogene” pada tanggal 6 Agustus 1890
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Hindia Belanda Nomor 14 tahun 1890 di
Rumah Sakit Militer Weltevreden, Batavia, yang saat ini telah berubah fungsi
menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto),
Jakarta.
2. 1895-1901
Perusahaan
mengalami pergantian nama menjadi “Parc Vaccinogene en Instituut Pasteur”.
3. 1902-1941
Perusahaan
kembali mengalami perubahan nama menjadi “Landskoepoek Inrichting en Instituut
Pasteur”. Pada tahun 1923, Bio Farma mulai menempati lokasi di Jalan Pasteur
No. 28 Bandung yang dipimpin oleh L. Otten.
4. 1942-1945
Saat
penjajahan Jepang, Bio Farma berganti nama kembali menjadi “Bandung Boeki
Kenkyushoo” yang dipimpin oleh Kikuo Kurauchi.
5. 1945-1946
Perusahaan
kembali berganti nama menjadi “Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur”. Perusahaan
ini dipimpin oleh R.M. Sardjito yang merupakan Pemimpin Indonesia pertama. Pada
saat kepemimpinan R.M. Sardjito, lokasi sempat dipindahkan ke daerah Klaten.
6. 1946-1949
Pada
masa Agresi Militer, saat Bandung kembali diduduki oleh Belanda. Perusahaan
kembali berganti nama menjadi “Landskoepoek Inrichting en Instituut Pasteur”.
7. 1950-1954
Perusahaan
kembali berganti nama menjadi “Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur” yang merupakan
salah satu jawatan dalam lingkungan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
8. 1955-1960
Pada
masa nasionalisasi kepemilikan perusahaan Belanda di Indonesia, Perusahaan
kemudian berganti nama kembali menjadi “Perusahaan Negara Pasteur”. Perusahaan
lebih dikenal dengan nama PN. Pasteur.
9. 1961-1978
Perusahaan
kembali mengubah nama menjadi “Perusahaan Negara Bio Farma” atau lebih dikenal
dengan nama PN. Bio Farma.
10. 1978-1996
Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1978, Perusahaan mengubah nama menjadi
Perusahaan Umum Bio Farma yang lebih dikenal dengan nama Perum Bio Farma.
11. 1997
Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1997, nama Perusahaan kembali berubah dari
Perum Bio Farma menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) atau lebih dikenal
dengan nama PT Bio Farma (Persero) sampai dengan saat ini.
12. 1997-2011
Bio
Farma berhasil mendapatkan Pra-Kualifikasi WHO untuk 12 jenis Vaksin sehingga
bisa memasuki pasar ekspor.
13. 2008
Peluncuran
logo baru mencerminkan semangat dan optimisme untuk menuju industri vaksin
kelas dunia.
14. 2009
Di
bawah tim manajemen yang baru, Bio Farma melangkah menuju perusahaan vaksin
kelas dunia yang berdaya saing global.
15. 2013
Roadmap
menuju industri life science dimulai. Peluncuran vaksin terbaru Pentavalent
(Difteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis B, HIB) dan pencanangan program
imunisasi nasional.
2.3
Proses Sumber Daya Manusia PT. Bio Farma
I.
Analisis
Jabatan dan Perencanaan PT. Bio Farma
Tugas
dari jabatan dalam struktur organisasi PT. Bio Farma:
Presiden
Director
Tugas
– tugas seorang Presiden Director adalah sebagai berikut :
a. Mengatur
pembagian tugas dari masing-masing fungsi serta
menjaga keutuhan perusahaan.
b. Mengambil
keputusan-keputusan yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan perusahaan.
c. Bertanggung
jawab penuh atas kelangsungan perusahaan.
d. Memberikan
persetujuan kredit.
e. Memimpin
pertemuan dengan manajer.
Quality
Assurance
Adapun
ikhtisar jabatan urusan Quality Assurance adalah yang menjamin kualitas barang
untuk dikirim kepada pembeli. Tugas-tugas seorang Quality Assurance adalah
sebagai berikut :
a. Menggaransi
barang layak ekspor.
b. Bertanggung
jawab kepada konsumen atas kualitas barang.
Internal
Audit
Tugas-tugas
Internal Audit adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi
jalannya kegiatan perusahaan dari gangguan-gangguan yang bukan berasal dari
sistem produksi.
b. Mengawasi
gangguan yang berasal dari dalam perusahaan.
c. Mengawasi
bidang produksi yang tertuju kepada kualitas dan kuantitas produk dan kualitas
hasil yang terjual.
Director
Staff
Tugas-tugas
Director Staff adalah sebagai berikut :
a. Membantu
seorang pimpinan dalam memajukan perusahaan.
b. Memberi
layanan yang berupa pembinaan pendapat atau nasehat kepada pimpinan
di dalam suatu organisasi dan di dalam suatu bidang khusus yang menjadi
keahliannya.
c. Mengganti
tugas seorang pimpinan dalam pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Public
Relation Departement
Tugas-tugas
Public Relation Departement adalah sebagai berikut :
a. Menjembatani
perusahaan terhadap hubungan dengan perusahaan lain.
b. Mengkomunikasikan
opini masyarakat, kecenderungan sosial kepada manajemen.
c. Mendukung
pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan masyarakat
mengenai komunikasi,
Secretary
Departement
Tugas-tugas
Secretary Departement adalah sebagai berikut :
a. Membantu
tugas seorang atasan dalam pencapain tujuan organisasi
b. Membuat
surat-surat pengiriman barang.
Legal
Departement
Tugas-tugas
Legal Departement adalah sebagai berikut :
a. Menjamin
kelangsungan keseimbangan dalam hubungan di dalam perusahaan.
b. Memberikan
legalisasi untuk suatu produk yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.
Management
Information System Departement
Tugasnya
adalah sebagai berikut :
a. Menjamin
data yang diproses, maupun data intelejen, dikembangkan dan dioperasikan secara
terencana dan terkoordinasi.
b. Membantu
proses manajemen, serta mampu meningkatkan kemampuan pimpinan untuk mengatasi
masalah-masalah yang tidak terduga.
Finance
Directur
Tugas-tugas
Finance Directur adalah sebagai berikut :
a. Menghitung
pemasukkan dan pengeluaran keuangan.
b. Mengeluarkan
pembayaran yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.
Marketing
Director
Tugas-tugas
Marketing Director adalah sebagai berikut :
a. Mengatur
dan mengelola penjualan barang yang dihasilkan.
b. Mencari
konsumen
c. Mengatur
pembelian bahan-bahan tambahan.
d. Mengatur
dan mengelola untuk persediaan barang dan bahan pembantu yang diperlukan dalam
produksi.
e. Memberikan
dan menghimpun juga mengatur suatu bagian dihasilkan.
Production
Director
Tugas-tugas
Production Director adalah sebagai berikut :
a. Mengatur
jalannya kegiatan produksi pada perusahaan.
b. Merencanakan
sistem pengepakan barang.
c. Menyelenggarakan
operasi produksi sehari-hari dan hal-hal yang berkaitan dengan produksi.
Planning
And Development Director
Tugas-tugasnya
adalah sebagai berikut :
a. Mengatur
dan merencanakan program-program pengembangan produk yang dihasilkan
perusahaan.
b. Melaksanakan
pengadaan material dan konstruksi serta pengembangan sumber daya yang dimiliki
perusahaan.
(struktur organisasi PT. Bio Farma)
II.
Rekrutmen dan Seleksi PT. Bio Farma
Penentuan Dasar Rekrutmen
Menurut Handoko
(2008), proses rekrutmen (penarikan) saat ini memiliki beberapa istilah populer
seperti: Job Analysis, Job Description, Job Specification, Job
Evalution, dan Job Classification. Uraiannya adalah sebagai berikut :
1.
Job Analysis (Analisis
Jabatan)
Analisis
jabatan merupakan prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan persyaratan,
keterampilan dari sebuah pekerjaan dan jenis orang yang akan dipekerjakan.
2. Job
Description (Uraian Jabatan)
Menurut Yoder
(2010) mengatakan uraian jabatan adalah mengikhtisarkan fakta-fakta yang
diberikan oleh analisis jabatan dalam susunan yang sistematis. Uraian jabatan
merupakan garis-garis besar yang ditulis dan dimaksudkan untuk memberikan
penjelasan tentang fakta-fakta yang penting dari jabatan yang diberikan.
3. Job
Spesification (Persyaratan Jabatan)
Persyaratan
jabatan adalah catatan mengenai syarat-syarat orang yang minimum harus dimiliki
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik (Moekijat : 2010)
4. Job
Evalution (Penilaian Jabatan)
Menurut
Moekijat (2010) mengatakan penilaian jabatan adalah penilaian kegiatan yang
dilakukan guna membandingkan nilai dari suatu jabatan dengan nilai dar suatu
jabatan lainnya.
5. Job
Classification (Penggolongan Jabatan)
Penggolongan
jabatan adalah pengelompokan jabatan-jabatan yang memiliki nilai yang sama
(Moekijat : 2010)
Penentuan Sumber-Sumber Rekrutmen
Setelah
diketahui spesifikasi jabatan atau pekerjaan karyawan yang diperlukan, mak
harus ditentukan sumber-sumber penariakan calon karyawan. Sumber penarikan
calon karyawan bisa berasal dari internal dan eksternal perusahaan.
Sumber Internal
Sumber internal
menurut Hasibuan (2008) adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja yang
diambil dari dalam perusahaan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
melakukan mutasi atau memindahkan karyawan yang memenuhi spesifikasi jabatan
atau pekerjaan tersebut. Pemindahan karyawan bersifat vertikal (promosi atau
demosi) maupun bersifat horizontal. Jika masih ada karyawan yang memenuhi
spesifikasi pekerjaan, sebaiknya perusahaan mengambil dari dalam perusahaan
khususnya untuk jabatan manajerial. Hal ini sangat penting untuk memberikan
kesempatan promosi bagi karyawan yang ada.
Adapun kebaikan dari sumber internal
adalah :
1. Tidak terlalu mahal.
2. Dapat memelihara loyalitas dan mendorong motivasi
karyawan yang ada.
3. Karyawan telah terbiasa dengan suasana dan budaya
perusahaan.
Sedangkan kelemahan dari sumber
internal yaitu :
1.Pembatasan terhadap bakat-bakat.
2. Mengurangi peluang.
3. Dapat meningkatkan puas diri.
Sumber Eksternal
Menurut
Hasibuan (2008) mengatakan bahwa sumber eksternal adalah karyawan yang akan
mengisi jabatan yang lowong yang dilakukan perusahaan dari sumber-sumber yang
berasal dari luar perusahaan. Sumber-sumber eksternal berasal dari :
1. Kantor penempatan tenaga kerja
2. Lembaga-lembaga pendidikan
3. Referensi karyawan atau rekan
4. Serikat-serikat buruh
5. Pencangkokan dari perusahaan lain
6. Nepotisme atau leasing
7. Pasar tenaga kerja dengan memasang ikln melalui media
massa
8. Dan sumber-sumber lainnya.
Tujuan Seleksi
Seleksi
merupakan proses yang sangat penting karena berbagai macam keahlian yang
dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya diperoleh dari proses
seleksi. Proses seleksi akan melibatkan proses menduga yang terbaik (best-guest)
dari pelamar yang ada. Seleksi penerimaan pegawai baru bertujuan untuk
mendapatkan hal-hal berikut :
1. Karyawan yang
memiliki potensi
2. Karyawan
yang disiplin dan jujur
3. Karyawan
yang sesuai dengan tugas dan keahlian yang diperlukan
4. Karyawan
yang terampil
5. Karyawan
yang kreatif dan dinamis
6. Karyawan
yang loyal
7. Mengurangi turnover karyawan
8. Karyawan
yang sesuai budaya organisasi
9. Karyawan
yang dapat bekerjasama di dalam perusahaan
10.Karyawan
yang mudah dikembangkan untuk masa depan
Kriteria dan Langkah-Langkah Seleksi
Menurut Rivai
(2011 : 161) proses seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh
pelamar sampai akhirnya memperoleh keputusan ia diterima atau ditolak sebagai
karyawan baru. Prosesini berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya, proses tersebut pada umumnya meliputi evaluasi persyaratan, testing,
wawancara, dan ujian fisik.
Perusahaan
tertentu akan mengharapkan para pelamar yang datang memiliki prestasi yang
memuaskan dalam pekerjaannya. Kriteria seleksi menurut Simamora (2004) pada
umumnya dapat dirangkum dalam berbagai kategori, yaitu :
1.
Pendidikan
2.
Pengalaman kerja
3.
Tes mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan kerja
4.
Pusat pelatihan
5.
Biodata
6.
Refrensi
Sedangkan langkah-langkah dalam seleksi
yaitu :
1. Seleksi
surat-surat lamaran
2. Pengisian
blanko lamaran
3. Pemeriksaan
refrensi
4. Wawancara
pendahuluan
5. Tes
penerimaan
6. Tes
psikolog
7. Tes
kesehatan
8. Wawancara
akhir atasan langsung
9. Memutuskan
diterima atau ditolak
10. Penempatan
karyawan yang sesuai
III.
Analisis Swot PT. Bio Farma
Strength (S)
-
Sejumlah jenis vaksin lainnya yang diekspor ke berbagai negara antara lain DPT,
Campak, BCG dan serum anti bisa ular
-
Vaksin produksi Bio Farma sudah mampu menembus pasar lebih dari 72 negara
-
Mampu menjadi pemasok dari separoh vaksin kebutuhan dunia tidak bisa dinilai
dengan uang. Padahal di dunia terdapat 23 produsen vaksin, termasuk di antaranya
-
Menjaga kualitas produksi sesuai standar internasional
-
Perusahaan yang kini memiliki sebanyak 800-an karyawan tergolong kreatif dan
inovatif.
Weakness (W)
-
Vaksin itu harus disimpan di tempat khusus dan tidak bisa tahan lama.
- Bio
Farma tidak bisa mendistribusikan seluruh kota untuk Jawa barat, tapi dilakukan
secara bertahap.
-
Sumber dana untuk pengadaan vaksin dalam negeri berasal dari APBN serta bantuan
luar negeri. Sementara untuk APBN hingga saat ini belum turun. Dana pembelian
vaksin Hepatitis B berasal ari Global alliance Vaccine Initiative (GAVI).
- Bio
Farma sebenarnya siap mengirimkan kebutuhan daerah. Namun, hal itu belum bisa
dilakukan karena belum ada penandatanganan konrak.
Opportunity (O)
-
Produsen obat nasional PT Bio Farma kembali masuk dalam daftar prakualifikasi
produk Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), hingga
memberi peluang kembali mengekspor vaksin ke pasar dunia.
- Bio
Farma harus siap melakukan pengembangan investasi. Salah satunya program
pengembangan produksi vaksin seasonal dan vaksin H1N1 dalam beberapa tahun ke
depan, supaya , dapat memenuhi permintaan pasar vaksin di dunia
Threat (T)
-
Vaksin-vaksin ini juga telah banyak memakan korban anak-anak Amerika sendiri,
sehingga banyak terjadi penyakit kelainan syaraf, anak-anak cacat, autis, dll.
- Seorang
pakar dari Amerika mengatakan bahwa vaksin polio dibuat dari campuran ginjal
kera, sel kanker manusia.
IV. Pemutus Hubungan Kerja (PHK) PT.
Bio Farma
PHK
Pada Kondisi Normal (Sukarela)
Karyawan dapat mengajukan pengunduran diri kepada perusahaan
secara tertulis tanpa paksaan/intimidasi. Untuk mengundurkan diri, karyawan
harus memenuhi syarat :
·
mengajukan
permohonan selambatnya 30 hari sebelumnya,
·
tidak
ada ikatan dinas,
·
tetap
melaksanakan kewajiban sampai mengundurkan diri.
Karyawan yang mengajukan pengunduran diri hanya berhak atas
kompensasi seperti sisa cuti yang masih ada, biaya perumahan serta pengobatan
dan perawatan, dll sesuai Pasal 156 (4).
PHK
Pada Kondisi Tidak Normal (Tidak Sukarela)
Manulang (1988) mengemukakan bahwa istilah pemutusan
hubungan kerja dapat memberikan beberapa pengertian, yaitu :
1. Termination: yaitu putusnya hubungan
kerja karena selesainya atau berakhirnya kontrak kerja yang telah disepakati.
Berakhirnya kontrak, bilamana tidak terdapat kesepakatan antara karyawan dengan
manajemen, maka karyawan harus meninggalkan pekerjaannya.
2. Dismissal: yaitu putusnya hubungan
kerja karena karyawan melakukan Tindakan pelanggaran disiplin yang telah
ditetapkan. Misalnya : karyawan melakukan kesalahan-kesalahan, seperti
mengkonsumsi alkohol atau obat-obat psikotropika, madat, melakukan tindak kejahatan,
merusak perlengkapan kerja milik pabrik.
3. Redundancy, yaitu pemutusan hubungan
kerja karena perusahaan melakukan pengembangan dengan menggunakan mesin-mesin
berteknologi baru, seperti : penggunaan robot-robot industri dalam proses
produksi, penggunaan alat-alat berat yang cukup dioperasikan oleh satu atau dua
orang untuk menggantikan sejumlah tenaga kerja. Hal ini berdampak pada
pengurangan tenaga kerja.
4. Retrenchment, yaitu pemutusan
hubungan kerja yang dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi, seperti resesi
ekonomi, masalah pemasaran, sehingga perusahaan tidak mampu untuk memberikan
upah kepada karyawannya.
Flippo
(1981) membedakan pemutusan hubungan kerja di luar konteks pensiun menjadi 3
kategori, yaitu :
1. Layoff, keputusan ini akan menjadi
kenyataan ketika seorang karyawan yang memiliki kualifikasi harus
dipurnatugaskan karena perusahaan tidak lagi membutuhkan sumbangan jasanya.
2. Outplacement, ialah kegiatan
pemutusan hubungan kerja disebabkan perusahaan ingin mengurangi banyak tenaga
kerja.
3. Discharge, berdasar pada kenyataan
bahwa karyawan kurang mempunyai sikap dan perilaku kerja yang memuaskan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PT Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik
Negara) yang kepemilikan sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. PT Bio
Farma (Persero) sebagai satu-satunya produsen vaksin untuk manusia di Indonesia
yang selama ini telah mendedikasikan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk
memproduksi vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk mendukung
program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang
memiliki kualitas derajat kesehatan yang lebih baik. Bio
Farma adalah sebuah badan Usaha Milik Negara yang memproduksi vaksin dan
sera untuk mendukung program imunisasi di Indonesia maupun di
negara-negara lainnya. Bio Farma telah masuk ke dalam daftar prakualifikasi
Badan Kesehatan Dunia (WHO).
3.2
Saran
Demikianlah makalah ini
saya buat, semoga dapat memberikan manfaat kepada rekan-rekan. Satu hal yang
paling penting, jangan pernah takut akan kegagalan. Tidak ada salahnya mencoba.
Penulis
menyadari banyaknya kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Untuk itu kriktik, saran dan bimbingan sangat diperlukan untuk menyempurnakan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA


