Sabtu, 28 Oktober 2017

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

“ANALISIS PROSES SUMBER DAYA MANUSIA PT. BIO FARMA”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : ADELIA ANJANI. S

NPM : 1620200095

DOSEN PEMBIMBING : CHARISMA AYU PRAMUDITHA,M.HRM

MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MULTI DATA PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2017/2018




KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga saya dapat merampungkan penyusunan makalah tentang Proses Sumber Daya Manusia PT Bio Farma.                                                                                                                                     Saya menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan yang saya miliki. Namun berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini dapat diselesaikan. Untuk itu, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen Pembimbing.                  Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurnanya. Untuk itu, saya dengan terbuka mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna kesempurnaan makalah ini.                                                                                                                                  Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
.                                                                                                          
                                                Palembang,     September 2017


       Penulis





DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN………...………………………………………………….

1.1 LATAR BELAKANG………………………………...……..........……..……4

1.2 RUMUSAN MASALAH …………………….............................……………4

1.3 TUJUAN MASALAH…………………..……………………….……………4

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………....

2.1 PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA……………....………..………5

2.2 SEJARAH DAN PENGEMBANGAN……………..............…………………7

2.3 PROSES SUMBER DAYA MANUSIA…………..........………………….…11

2.4 RECRUITMENT PEKERJA………………………………..........…….…….14

2.5 ANALISIS SWOT…………………………………………...………………..17

2.6 PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA………………………………......……18

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………….…..…

3.1 KESIMPULAN……………………………….................……………………..20

3.2 SARAN…………………………………………...…........……………………20

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………....………21




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

PT Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang kepemilikan sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. PT Bio Farma (Persero) sebagai satu-satunya produsen vaksin untuk manusia di Indonesia yang selama ini telah mendedikasikan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk memproduksi vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk mendukung program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki kualitas derajat kesehatan yang lebih baik.
Bidang usaha utama PT Bio Farma (Persero) adalah memproduksi vaksin dan antisera yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat yang didukung oleh penelitian dan pengembangan, pemasaran dan distribusi serta usaha pelayanan jasa pemeriksaan laboratorium kesehatan dan imunisasi sehingga mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan.  Melalui makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang perusahaan milik negara yaitu PT. Bio Farma.            PT Bio Farma (Persero) berdiri sejak 120 tahun yang lalu, dimana pada tahun1890–1894 merupakan tanggal dikeluarkannya Surat Keputusan Hindia Belanda,tepatnya pada tanggal 6 Agustus 1890 tentang pendirian Parc Vaccinogene atau Landskoepok Inrichting di rumah sakit tentara Weltevreden Batavia, yang merupakan tonggak sejarah awal berdirinya perusahaan vaksin dan sera di Indonesia. Lembaga ini kemudian berubah menjadi Parc Vaccinogene Instituut Pasteur seiring berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kegiatan produksi, pada tahun 1895–1901.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian MSDM?
2.      Bagaimana sejarah dan perkembangan PT. Bio Farma?
3.      Bagaimana proses Sumber Daya Manusia PT. Bio Farma?

1.3 Tujuan
1.  Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui profil usaha PT. Bio Farma dan perkembangannya.
2. Tujuan Khusus
a. Agar Mahasiswa mampu mengetahui tentang pengertian MSDM.
b. Agar mahasiswa mampu mengetahui sejarah PT. Bio Farma.
c. Agar mahasiswa mampu mengetahui tentang proses Sumber Daya Manusia PT. Bio Farma.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1            Pengertian MSDM
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.                   Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Adapun fungsi-fungsi MSDM adalah :
1.      Perencanaan
Perencanaan adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.
2.      Rekrutmen
Menurut Schermerhorn, 1997 Rekrutmen (Recruitment) adalah proses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.
  1. Seleksi
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
  1. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenga kera.(Simamora:2006:273). Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.                                            Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan,                                                                                                                Menurut (Hani Handoko:2001:104) pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagal ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan rnenyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang. Sedangkan pengembangan (Developrnent) mempunyai ruang lingkup Iebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.
  1. Evalauasi Kinerja
Evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan pengendalian. Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi, sulit untuk dipisahkan. Penyusunan sistem dalam organisasi dan pembagian tugas, fungsi serta pembagian peran pihak-pihak dalam organisasi, adakalanya tidak perlu dipisah-pisah secara nyata. Fungsi manajemen puncak misalnya, meliputi semua fungsi dari perencanaan sampai pengendalian. Oleh karena itu, evaluasi sering dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja, rapat pimpinan, atau temu muka, baik secara reguler maupun dalam menghadapi kejadian- kejadian khusus lainnya.                                 Sebagai bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri. Fungsi-fungsi seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya dengan fungsi evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai fungsi di dalam fungsi-fungsi manajemen, evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak mengulangi kesalahan yang sama setiap kali.
  1. Kompensasi
Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa( output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip Kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab.
  1. Pengintegrasian
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi da saling menguntungkan.
  1. Pemeliharaan
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta kerjasama yang panjang.
  1. Pemberhentian
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.

2.2             Sejarah dan Perkembangan PT. Bio Farma
Perjalanan panjang Bio Farma hingga kini telah bertransformasi menjadi produsen vaksin dan antisera kelas dunia bermula ketika pemerintah kolonial Hindia Belanda mendirikan “Parc-vaccinogène” (Lembaga Pengembangan Vaksin Negara) pada tanggal 6 Agustus 1890. Lembaga tersebut menempati sebuah gedung di daerah Weltevreden – Batavia, yang kini menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta. Sejak awal berdiri, Parc-vaccinogène fokus pada berbagai penelitian untuk memberantas penyakit menular hingga akhirnya Parc-vaccinogène menjalin kerja sama dengan Institut Pasteur untuk melakukan penelitian mengenai mikrobiologi, sehingga lembaga ini berubah nama menjadi Parc-vaccinogène en Instituut Pasteur.                                                                                                            Sejalan dengan perkembangan jaman, perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan nama dan badan hukum hingga pada tahun 1997 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1997 perusahaan berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) yang sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan nama PT Bio Farma (Persero).                                                                                                                                            Akta pendirian dan Anggaran Dasar atas perubahan bentuk Perusahaan tersebut telah diaktakan dengan Akta Notaris Muhani Salim SH., No. 1 tanggal 3 Februari 1997, dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-1423HT.01.01. tanggal 5 Maret 1998 tentang Pengesahan Akta Pendirian Perusahaan dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 Juli 2002 No. 57 Tambahan No. 6884.                                                                                                                                         Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 14 Agustus 2009 No. 65 Tambahan No. 21702. Susunan Direksi terakhir telah dimuat dalam Akta No. 45 tanggal 30 Oktober 2009 tentang Pernyataan Keputusan Menteri Negara BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan (Persero) yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi, SH., dan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.10-19828 tanggal 9 November 2009, dan perubahan modal disetor yang telah dimuat dalam Akta No. 26 tanggal 18 Juli 2012 tentang Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan Perseroan (Persero) yang telah disahkan oleh Notaris Fathiah Helmi, SH. Sampai hari ini, Bio Farma telah memainkan peran signifikan dalam sejarah pengembangan vaksin dan serum. Sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memproduksi vaksin dan antisera. Kiprah Bio Farma telah diakui di tingkat global. Sejak tahun 1997, Bio Farma merupakan salah satu dari sekitar 29 produsen vaksin/22 negara di dunia yang telah mendapatkan Prakualifikasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) sehingga dipercaya untuk memenuhi kebutuhan vaksin di lebih dari 130 negara.                                          Bekerja sama dengan jaringan internasional berskala global, lembaga penelitian, organisasi profesional tingkat regional dan juga perusahaan multinasional, Bio Farma ikut aktif mengupayakan kesehatan masyarakat dunia, baik secara langsung dengan menyediakan vaksin, transfer teknologi, perusahaan dan pemerintahan yang menghasilkan kebijakan kesehatan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.                                                                                                      Saat ini, kegiatan operasional Bio Farma berpusat di Jalan Pasteur No. 28 Bandung, dengan lahan seluas 91.058 m2 yang digunakan untuk fasilitas produksi, penelitian dan pengembangan, pemasaran, serta administrasi. selain itu, perusahaan memiliki fasilitas penunjang di Cisarua, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, di atas lahan seluas 282.441 m2 yang digunakan untuk pengembangbiakan dan pemeliharaan hewan laboratorium. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan di Gedung Pakarti Centre, Jl. Tanah Abang III No. 23-27, Jakarta.
Jejak Langkah
1.      6 Agustus 1890
Bio Farma berdiri dengan nama “Parc Vaccinogene” pada tanggal 6 Agustus 1890 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Hindia Belanda Nomor 14 tahun 1890 di Rumah Sakit Militer Weltevreden, Batavia, yang saat ini telah berubah fungsi menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto), Jakarta.
2.      1895-1901
Perusahaan mengalami pergantian nama menjadi “Parc Vaccinogene en Instituut Pasteur”.
3.      1902-1941
Perusahaan kembali mengalami perubahan nama menjadi “Landskoepoek Inrichting en Instituut Pasteur”. Pada tahun 1923, Bio Farma mulai menempati lokasi di Jalan Pasteur No. 28 Bandung yang dipimpin oleh L. Otten.
4.      1942-1945
Saat penjajahan Jepang, Bio Farma berganti nama kembali menjadi “Bandung Boeki Kenkyushoo” yang dipimpin oleh Kikuo Kurauchi.
5.      1945-1946
Perusahaan kembali berganti nama menjadi “Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur”. Perusahaan ini dipimpin oleh R.M. Sardjito yang merupakan Pemimpin Indonesia pertama. Pada saat kepemimpinan R.M. Sardjito, lokasi sempat dipindahkan ke daerah Klaten.
6.      1946-1949
Pada masa Agresi Militer, saat Bandung kembali diduduki oleh Belanda. Perusahaan kembali berganti nama menjadi “Landskoepoek Inrichting en Instituut Pasteur”.
7.      1950-1954
Perusahaan kembali berganti nama menjadi “Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur” yang merupakan salah satu jawatan dalam lingkungan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
8.      1955-1960
Pada masa nasionalisasi kepemilikan perusahaan Belanda di Indonesia, Perusahaan kemudian berganti nama kembali menjadi “Perusahaan Negara Pasteur”. Perusahaan lebih dikenal dengan nama PN. Pasteur.
9.      1961-1978
Perusahaan kembali mengubah nama menjadi “Perusahaan Negara Bio Farma” atau lebih dikenal dengan nama PN. Bio Farma.
10.  1978-1996
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1978, Perusahaan mengubah nama menjadi Perusahaan Umum Bio Farma yang lebih dikenal dengan nama Perum Bio Farma.
11.  1997
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1997, nama Perusahaan kembali berubah dari Perum Bio Farma menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) atau lebih dikenal dengan nama PT Bio Farma (Persero) sampai dengan saat ini.
12.  1997-2011
Bio Farma berhasil mendapatkan Pra-Kualifikasi WHO untuk 12 jenis Vaksin sehingga bisa memasuki pasar ekspor.
13.  2008
Peluncuran logo baru mencerminkan semangat dan optimisme untuk menuju industri vaksin kelas dunia.
14.  2009
Di bawah tim manajemen yang baru, Bio Farma melangkah menuju perusahaan vaksin kelas dunia yang berdaya saing global.
15.  2013
Roadmap menuju industri life science dimulai. Peluncuran vaksin terbaru Pentavalent (Difteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis B, HIB) dan pencanangan program imunisasi nasional.
2.3             Proses Sumber Daya Manusia PT. Bio Farma
I.                   Analisis Jabatan dan Perencanaan PT. Bio Farma
Tugas dari jabatan dalam struktur organisasi PT. Bio Farma:
Presiden Director
Tugas – tugas seorang Presiden Director adalah sebagai berikut :
a.       Mengatur pembagian tugas dari masing-masing fungsi serta menjaga  keutuhan  perusahaan.
b.       Mengambil keputusan-keputusan yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan perusahaan.
c.       Bertanggung jawab penuh atas kelangsungan perusahaan.
d.      Memberikan persetujuan kredit.
e.       Memimpin pertemuan dengan manajer.
Quality Assurance
Adapun ikhtisar jabatan urusan Quality Assurance adalah yang menjamin kualitas barang untuk dikirim kepada pembeli. Tugas-tugas seorang Quality Assurance adalah sebagai berikut :
a.       Menggaransi barang layak ekspor.
b.       Bertanggung jawab kepada konsumen atas kualitas barang.
Internal Audit
Tugas-tugas Internal Audit adalah sebagai berikut :
a.       Mengawasi jalannya kegiatan perusahaan dari gangguan-gangguan yang bukan berasal dari sistem produksi.
b.       Mengawasi gangguan yang berasal dari dalam perusahaan.
c.       Mengawasi bidang produksi yang tertuju kepada kualitas dan kuantitas produk dan kualitas hasil yang terjual.
Director Staff
Tugas-tugas Director Staff adalah sebagai berikut :
a.       Membantu seorang pimpinan dalam memajukan perusahaan.
b.       Memberi layanan  yang berupa pembinaan pendapat atau nasehat kepada pimpinan di dalam suatu organisasi dan di dalam suatu bidang khusus yang menjadi keahliannya.
c.       Mengganti tugas seorang pimpinan dalam pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Public Relation Departement
 Tugas-tugas Public Relation Departement adalah sebagai berikut :
a.       Menjembatani perusahaan terhadap hubungan dengan perusahaan lain.
b.       Mengkomunikasikan opini masyarakat, kecenderungan sosial kepada manajemen.
c.       Mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan masyarakat mengenai komunikasi,
Secretary Departement
Tugas-tugas Secretary Departement adalah sebagai berikut :
a.       Membantu tugas seorang atasan dalam pencapain tujuan organisasi
b.       Membuat surat-surat pengiriman barang.
Legal Departement
Tugas-tugas Legal Departement adalah sebagai berikut :
a.       Menjamin kelangsungan keseimbangan dalam hubungan di dalam perusahaan.
b.       Memberikan legalisasi untuk suatu produk yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.
Management Information System Departement
Tugasnya adalah sebagai berikut :
a.       Menjamin data yang diproses, maupun data intelejen, dikembangkan dan dioperasikan secara terencana dan terkoordinasi.
b.      Membantu proses manajemen, serta mampu meningkatkan kemampuan pimpinan untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak terduga.
Finance Directur
Tugas-tugas Finance Directur adalah sebagai berikut :
a.       Menghitung pemasukkan dan pengeluaran keuangan.
b.      Mengeluarkan pembayaran yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.
Marketing Director
Tugas-tugas Marketing Director adalah sebagai berikut :
a.       Mengatur dan mengelola penjualan barang yang dihasilkan.
b.      Mencari konsumen
c.       Mengatur pembelian bahan-bahan tambahan.
d.      Mengatur dan mengelola untuk persediaan barang dan bahan pembantu yang diperlukan dalam produksi.
e.       Memberikan dan menghimpun juga mengatur suatu bagian dihasilkan.
Production Director
Tugas-tugas Production Director adalah sebagai berikut :
a.       Mengatur jalannya kegiatan produksi pada perusahaan.
b.      Merencanakan sistem pengepakan barang.
c.       Menyelenggarakan operasi produksi sehari-hari dan hal-hal yang berkaitan dengan produksi.
Planning And Development Director
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
a.       Mengatur dan merencanakan program-program pengembangan produk yang dihasilkan perusahaan.
b.      Melaksanakan pengadaan material dan konstruksi serta pengembangan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
(struktur organisasi PT. Bio Farma)

II.                Rekrutmen dan Seleksi PT. Bio Farma
Penentuan Dasar Rekrutmen
Menurut Handoko (2008), proses rekrutmen (penarikan) saat ini memiliki beberapa istilah populer seperti: Job Analysis, Job Description, Job Specification, Job Evalution, dan Job Classification. Uraiannya adalah sebagai berikut :
1.       Job Analysis (Analisis Jabatan)
Analisis jabatan merupakan prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan persyaratan, keterampilan dari sebuah pekerjaan dan jenis orang yang akan dipekerjakan.
2.      Job Description (Uraian Jabatan)
Menurut Yoder (2010) mengatakan uraian jabatan adalah mengikhtisarkan fakta-fakta yang diberikan oleh analisis jabatan dalam susunan yang sistematis. Uraian jabatan merupakan garis-garis besar yang ditulis dan dimaksudkan untuk memberikan penjelasan tentang fakta-fakta yang penting dari jabatan yang diberikan.
3.      Job Spesification (Persyaratan Jabatan)
Persyaratan jabatan adalah catatan mengenai syarat-syarat orang yang minimum harus dimiliki untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik (Moekijat : 2010)
4.      Job Evalution (Penilaian Jabatan)
Menurut Moekijat (2010) mengatakan penilaian jabatan adalah penilaian kegiatan yang dilakukan guna membandingkan nilai dari suatu jabatan dengan nilai dar suatu jabatan lainnya.
5.      Job Classification (Penggolongan Jabatan)
Penggolongan jabatan adalah pengelompokan jabatan-jabatan yang memiliki nilai yang sama (Moekijat : 2010)
Penentuan Sumber-Sumber Rekrutmen
Setelah diketahui spesifikasi jabatan atau pekerjaan karyawan yang diperlukan, mak harus ditentukan sumber-sumber penariakan calon karyawan. Sumber penarikan calon karyawan bisa berasal dari internal dan eksternal perusahaan.
Sumber Internal
Sumber internal menurut Hasibuan (2008) adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja yang diambil dari dalam perusahaan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan mutasi atau memindahkan karyawan yang memenuhi spesifikasi jabatan atau pekerjaan tersebut. Pemindahan karyawan bersifat vertikal (promosi atau demosi) maupun bersifat horizontal. Jika masih ada karyawan yang memenuhi spesifikasi pekerjaan, sebaiknya perusahaan mengambil dari dalam perusahaan khususnya untuk jabatan manajerial. Hal ini sangat penting untuk memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang ada.
Adapun kebaikan dari sumber internal adalah :
1. Tidak terlalu mahal.
2. Dapat memelihara loyalitas dan mendorong motivasi karyawan yang ada.
3.  Karyawan telah terbiasa dengan suasana dan budaya perusahaan.
Sedangkan kelemahan dari sumber internal yaitu :
1.Pembatasan terhadap bakat-bakat.
2. Mengurangi peluang.
3. Dapat meningkatkan puas diri.
Sumber Eksternal
Menurut Hasibuan (2008) mengatakan bahwa sumber eksternal adalah karyawan yang akan mengisi jabatan yang lowong yang dilakukan perusahaan dari sumber-sumber yang berasal dari luar perusahaan. Sumber-sumber eksternal berasal dari :
1. Kantor penempatan tenaga kerja
2. Lembaga-lembaga pendidikan
3. Referensi karyawan atau rekan
4. Serikat-serikat buruh
5. Pencangkokan dari perusahaan lain
6. Nepotisme atau leasing
7. Pasar tenaga kerja dengan memasang ikln melalui media massa
8. Dan sumber-sumber lainnya.
Tujuan Seleksi
Seleksi merupakan proses yang sangat penting karena berbagai macam keahlian yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya diperoleh dari proses seleksi. Proses seleksi akan melibatkan proses menduga yang terbaik (best-guest) dari pelamar yang ada. Seleksi penerimaan pegawai baru bertujuan untuk mendapatkan hal-hal berikut :
1.    Karyawan yang memiliki potensi
2.    Karyawan yang disiplin dan jujur
3.    Karyawan yang sesuai dengan tugas dan keahlian yang diperlukan
4.    Karyawan yang terampil
5.    Karyawan yang kreatif dan dinamis
6.    Karyawan yang loyal
7.    Mengurangi turnover karyawan
8.    Karyawan yang sesuai budaya organisasi
9.    Karyawan yang dapat bekerjasama di dalam perusahaan
10.Karyawan yang mudah dikembangkan untuk masa depan
Kriteria dan Langkah-Langkah Seleksi
Menurut Rivai (2011 : 161) proses seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh pelamar sampai akhirnya memperoleh keputusan ia diterima atau ditolak sebagai karyawan baru. Prosesini berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, proses tersebut pada umumnya meliputi evaluasi persyaratan, testing, wawancara, dan ujian fisik.
Perusahaan tertentu akan mengharapkan para pelamar yang datang memiliki prestasi yang memuaskan dalam pekerjaannya. Kriteria seleksi menurut Simamora (2004) pada umumnya dapat dirangkum dalam berbagai kategori, yaitu :
1.       Pendidikan
2.       Pengalaman kerja
3.       Tes mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kerja
4.       Pusat pelatihan
5.       Biodata
6.       Refrensi
Sedangkan langkah-langkah dalam seleksi yaitu :
1.      Seleksi surat-surat lamaran
2.      Pengisian blanko lamaran
3.      Pemeriksaan refrensi
4.      Wawancara pendahuluan
5.      Tes penerimaan
6.      Tes psikolog
7.      Tes kesehatan
8.      Wawancara akhir atasan langsung
9.      Memutuskan diterima atau ditolak
10.  Penempatan karyawan yang sesuai
III. Analisis Swot PT. Bio Farma
Strength (S)
- Sejumlah jenis vaksin lainnya yang diekspor ke berbagai negara antara lain DPT, Campak, BCG dan serum anti bisa ular                 
- Vaksin produksi Bio Farma sudah mampu menembus pasar lebih dari 72 negara
- Mampu menjadi pemasok dari separoh vaksin kebutuhan dunia tidak bisa dinilai dengan uang. Padahal di dunia terdapat 23 produsen vaksin, termasuk di antaranya
- Menjaga kualitas produksi sesuai standar internasional
- Perusahaan yang kini memiliki sebanyak 800-an karyawan tergolong kreatif dan inovatif. 
Weakness (W)
- Vaksin itu harus disimpan di tempat khusus dan tidak bisa tahan lama.
- Bio Farma tidak bisa mendistribusikan seluruh kota untuk Jawa barat, tapi dilakukan secara bertahap.
- Sumber dana untuk pengadaan vaksin dalam negeri berasal dari APBN serta bantuan luar negeri. Sementara untuk APBN hingga saat ini belum turun. Dana pembelian vaksin Hepatitis B berasal ari Global alliance Vaccine Initiative (GAVI).
- Bio Farma sebenarnya siap mengirimkan kebutuhan daerah. Namun, hal itu belum bisa dilakukan karena belum ada penandatanganan konrak.
Opportunity (O)
- Produsen obat nasional PT Bio Farma kembali masuk dalam daftar prakualifikasi produk Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), hingga memberi peluang kembali mengekspor vaksin ke pasar dunia.
- Bio Farma harus siap melakukan pengembangan investasi. Salah satunya program pengembangan produksi vaksin seasonal dan vaksin H1N1 dalam beberapa tahun ke depan, supaya , dapat memenuhi permintaan pasar vaksin di dunia
Threat (T)
- Vaksin-vaksin ini juga telah banyak memakan korban anak-anak Amerika sendiri, sehingga banyak terjadi penyakit kelainan syaraf, anak-anak cacat, autis, dll.
- Seorang pakar dari Amerika mengatakan bahwa vaksin polio dibuat dari campuran ginjal kera, sel kanker manusia.

IV. Pemutus Hubungan Kerja (PHK) PT. Bio Farma
PHK Pada Kondisi Normal (Sukarela)
Karyawan dapat mengajukan pengunduran diri kepada perusahaan secara tertulis tanpa paksaan/intimidasi. Untuk mengundurkan diri, karyawan harus memenuhi syarat :
·         mengajukan permohonan selambatnya 30 hari sebelumnya,
·         tidak ada ikatan dinas,
·         tetap melaksanakan kewajiban sampai mengundurkan diri.
Karyawan yang mengajukan pengunduran diri hanya berhak atas kompensasi seperti sisa cuti yang masih ada, biaya perumahan serta pengobatan dan perawatan, dll sesuai Pasal 156 (4).
PHK Pada Kondisi Tidak Normal (Tidak Sukarela)
Manulang (1988) mengemukakan bahwa istilah pemutusan hubungan kerja dapat memberikan beberapa pengertian, yaitu :
1.      Termination: yaitu putusnya hubungan kerja karena selesainya atau berakhirnya kontrak kerja yang telah disepakati. Berakhirnya kontrak, bilamana tidak terdapat kesepakatan antara karyawan dengan manajemen, maka karyawan harus meninggalkan pekerjaannya.
2.      Dismissal: yaitu putusnya hubungan kerja karena karyawan melakukan Tindakan pelanggaran disiplin yang telah ditetapkan. Misalnya : karyawan melakukan kesalahan-kesalahan, seperti mengkonsumsi alkohol atau obat-obat psikotropika, madat, melakukan tindak kejahatan, merusak perlengkapan kerja milik pabrik.
3.      Redundancy, yaitu pemutusan hubungan kerja karena perusahaan melakukan pengembangan dengan menggunakan mesin-mesin berteknologi baru, seperti : penggunaan robot-robot industri dalam proses produksi, penggunaan alat-alat berat yang cukup dioperasikan oleh satu atau dua orang untuk menggantikan sejumlah tenaga kerja. Hal ini berdampak pada pengurangan tenaga kerja.
4.      Retrenchment, yaitu pemutusan hubungan kerja yang dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi, seperti resesi ekonomi, masalah pemasaran, sehingga perusahaan tidak mampu untuk memberikan upah kepada karyawannya.
Flippo (1981) membedakan pemutusan hubungan kerja di luar konteks pensiun menjadi 3 kategori, yaitu :
1.      Layoff, keputusan ini akan menjadi kenyataan ketika seorang karyawan yang memiliki kualifikasi harus dipurnatugaskan karena perusahaan tidak lagi membutuhkan sumbangan jasanya.
2.      Outplacement, ialah kegiatan pemutusan hubungan kerja disebabkan perusahaan ingin mengurangi banyak tenaga kerja.
3.      Discharge, berdasar pada kenyataan bahwa karyawan kurang mempunyai sikap dan perilaku kerja yang memuaskan.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
PT Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang kepemilikan sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. PT Bio Farma (Persero) sebagai satu-satunya produsen vaksin untuk manusia di Indonesia yang selama ini telah mendedikasikan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk memproduksi vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk mendukung program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki kualitas derajat kesehatan yang lebih baik.                                          Bio Farma adalah sebuah  badan Usaha Milik Negara yang memproduksi vaksin dan sera untuk mendukung program imunisasi di Indonesia maupun di negara-negara lainnya. Bio Farma telah masuk ke dalam daftar prakualifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).

3.2      Saran
Demikianlah makalah ini saya buat, semoga dapat memberikan manfaat kepada rekan-rekan. Satu hal yang paling penting, jangan pernah takut akan kegagalan. Tidak ada salahnya mencoba. Penulis menyadari banyaknya kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kriktik, saran dan bimbingan sangat diperlukan untuk menyempurnakan makalah ini.




DAFTAR PUSTAKA